Dikira Hendak Curi Sawit, Oknum TNI Ini diduga Pukul 2 Emak-emak di Langkat

Table of Contents

BERITA LANGKAT - Oknum anggota TNI AL inisial D diduga menganiaya dua wanita di salah satu perkebunan sawit di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Penganiayaan itu diduga dipicu karena D curiga keduanya hendak mencuri sawit.

Kuasa hukum korban, Rion Arios mengatakan peristiwa itu terjadi di perkebunan sawit di Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Selasa (29/4/2025). Adapun kedua korban diketahui bernama Nurhayati (40) dan Ema (45).

"(Terduga pelaku) inisial D oknum TNI AL yang bertugas di Brandan," kata Rion, Jumat (2/5).

Rion menyebut kedua wanita itu bekerja sebagai pengumpul brondolan sawit di perkebunan sawit itu. Sementara, D sepengetahuan Rion bertugas sebagai pengawas kebun tersebut.

Usai masuk ke kebun itu, D curiga dan menduga kedua wanita itu hendak mencuri brondolan sawit. Alhasil, D mengikuti kedua emak-emak tersebut dan langsung memukulinya tanpa terlebih dahulu menanyai keduanya.

"Dua emak-emak itu masuk ke dalam kebun dan mereka bekerja di kebun itu sebagai pengumpul brondolan sawit. Ketika mereka masuk, terduga pelaku yang di situ ditugaskan sebagai pengawas melihat mereka masuk. Lalu diikuti dan itu terjadi langsung pemukulan, itu dipukul dulu baru ditanyain, ternyata pas dibuka bungkusan (plastik) ternyata bukan brondolan. Kemungkinan begitu yang ada di pikiran pelaku (dikira mau mencuri), tapi dia mungkin salah sangka," jelasnya.

Dia menyebut kedua korban dipukul di bagian kepala dan pipi. Sesaat setelah kejadian itu, kata Rion, D sempat meminta maaf kepada korban karena telah salah sangka.

Meski begitu, kedua korban tetap tidak terima dengan perbuatan D dan melaporkannya ke Pomal Lantamal I Belawan pada keesokan harinya. Namun, belakangan, kata Rion, antara korban dan terlapor telah bertemu dengan difasilitasi pemerintah desa setempat. Hasilnya, keduanya sepakat untuk berdamai.

"Update-nya kemarin malam mereka sudah melakukan pertemuan antara pelaku dan korban, difasilitasi pihak Desa Bubun, kemudian dengan pimpinan si terduga pelaku dan mereka sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan karena pelaku mengaku khilaf dan mungkin sedang ada masalah, sehingga tidak terkontrol emosinya," jelasnya.

Rion belum bisa menjelaskan apakah korban akan mencabut laporan usai perdamaian itu. Dia mengatakan pihaknya masih akan lebih dulu menyampaikan hasil perdamaian itu ke Pomal.

"Rencana selanjutnya mungkin saya belum tahu kapan, mereka akan ke Pomal kembali untuk menyampaikan hasil perdamaian itu," pungkasnya.

Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala membenarkan ada warga yang membuat laporan terkait hal itu ke Pomal Lantamal I Belawan. Dia mengatakan Pomal masih mendalami laporan itu.

"Ini sedang ditangani Pomal Lantamal I Belawan jadi bagaimana kejadian sebenarnya itu belum bisa saya sampaikan karena masih ditangani dan didalami Pomal, yang jelas ada, ada yang melapor, makanya sedang ditangani," jelasnya.

Jika memang terbukti ada anggota TNI AL yang terlibat dalam penganiayaan itu, Nelson menyebut pihaknya akan menindaknya.

"Apabila terbukti anggota melakukan pelanggaran akan dilakukan tindakan tegas," ujarnya. (rel/dtk)

channel whastapp langkatoday
Sejasa Net