Berita Utama

5 Pengungsi Rohingya di Langkat Melarikan Diri, Alasannya Cari Makan

5 Pengungsi Rohingya di Langkat Melarikan Diri, Alasannya Cari Makan
Para pengungsi Rohingya berada di dalam Gedung Nasional, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024)

BERITALANGKAT - Lima dari 62 pengungsi Rohingnya yang berada di Gedung Nasional, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, melarikan diri. 

Hal ini dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Tanjung Pura, Iptu Kaspar Napitupulu saat dikonfirmasi. Kaspar pun membenarkan kejadian tersebut. 

"Benar 5 orang melarikan diri," ujar Kaspar.

Lanjut Kaspar, empat orang pengungsi Rohingya sudah diamankan. Sedangkan satu orang masih menghilang. 

"Untuk satu lagi kita belum kelihatan. Tapi nanti nanti kelihatan itu," ujar Kaspar.

Untuk keempat pengungsi yang diamankan masih disekitar Kecamatan Tanjung Pura.

"Masih bingung mereka, alasannya mau cari makan. Katanya makan yang dikasih kurang," ujar Kaspar.

Sementara itu, warga Kecamatan Tanjung Pura kian resah mendengar kabar jika beberapa pengungsi Rohingya kabur. 

"Udah lah kedatangan pengungsi Rohingya ini kami resah, apalagi kami dengar mereka melarikan diri gini. Ya kami takuti mereka mencuri, masuk ke rumah-rumah warga," ujar Risma.

Diketahui, puluhan pengungsi Rohingya yang berada di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berjumlah sebanyak 62 orang.

Mulanya para pengungsi yang berasal dari Myanmar ini, dikabarkan masuk ke perairan Kabupaten Langkat, tepatnya di Desa Kwala Langkat, berjumlah 51 orang, pada Rabu (22/5/2024) pagi.

Tenyata ada 11 orang pengungsi Rohingya lainnya yang tiba di Kantor Camat Tanjung Pura pada, Kamis (23/5/2024) malam.

Artinya ada sebanyak 62 orang pengungsi Rohingya yang masuk ke Kecamatan Tanjung Pura. Semuanya saat ini sudah dikumpulkan menjadi satu di Gedung Nasional yang berada di Kecamatan Tanjung Pura.

"Para pengungsi Rohingnya ini kemari sejak hari Jumat sekitar pukul 16.00 WIB dari Kwala Langkat sebanyak 51 orang, malam sebelumnya ada 11 orang juga yang datang ke Kantor Camat Tanjung Pura, dibawa oleh maysarakat Desa Kwala Langkat," ujar Lurah Pekan Tanjung Pura, Suwanto, Selasa (28/5/2024).

Lanjut Suwanto, ia mengaku tak mengetahui puluhan pengungsi ini datang berasal dari negara mana.

"Tapi ketika mereka dikumpulkan, ada anak dan bapaknya bertemu, informasi yang kita dapat mereka enggak satu kapal," ujar Suwanto.

"Dari Desa Kwala Langkat pindah kemari kurang paham, tapi informasi yang kita dapat dari pimpinan, masyarakat Desa Kwala Langkat tidak menerima sehingga diantarkan ke kecamatan. Di kecamatan ini lah ada gedung yang kosong yang namanya Gedung Nasional, maka sama pimpinan diletakkan di sini sementara. Dan kita pihak kelurahan disuruh membantu," sambungnya.

Suwanto menambahkan pemerintah setempat saat ini hanya berusaha memfasilitasi para pengungsi Rohingya.

"Namun bantuan material tidak ada, tapi secara moril kita sudah membantu gimana supaya mereka sementara berada di sini," ujar Suwanto.

Ada hal yang menarik, amatan wartawan kali ini pengungsi Rohingya memakai gelang warna kuning.

"Semalam ada tim UNHCR yang datang kemari, mereka mendata satu persatu pengungsi rohingya ini. Kemudian mereka di kasih gelang, jadi kalau secara simbolis menurut kami, inilah pengungsi-pengungsi yang sudah di data UNHCR," ujar Suwanto.

Disinggung sampai kapan para pengungsi Rohingnya ini berada di Gedung Nasional, Suwanto mengatakan masih menunggu perintah pimpinannya. 

"Artinya sepanjang mereka di sini, kita berusaha bagimana caranya mereka pengungsi Rohingya tidak menjadi masalah sama kita," ujar Suwanto.

Sedangkan itu, selama berada di Gedung Nasional, puluhan pengungsi Rohingya mendapat penjagaan ketat oleh pihak kepolisian, TNI, Satpol PP, kecamatan, dan kelurahan.

"Kalau keluar gedung, ketika mereka mengambil wudhu," ucap Suwanto.

Meski begitu Suwanto tak menampik, tenyata masyarakat Kelurahan Tanjung Pura sudah komplain atas keberadaan pengungsi Rohingya.

"Banyak masyarakat yang sudah komplain dengan kedatangan mereka di sini, karena ada hal-hal yang ditakutkan mengganggu aktivitas masyarakat. Sampai sejauh ini banyak masyatakat yang tak suka adanya keberadaan rohingya di sini. Cuma masih bercerita secara pribadi," tutup Suwanto.

Sumber: tribun

0 Comments

Type and hit Enter to search

Close